Waspada Penyakit Seksual Menular. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) atau Penyakit Seksual Menular ( PSM ) merupakan masalah klasik yang dapat diidap atau ditularkan ke siapa saja yang hidup dengan pola seks yang bebas. Kendati demikian tidak berarti orang yang tertib dan lurus dalam kehidupan seksualnya lantas 100% terbebas dari kemungkinan tertular penyakit ini.
Istri yang penuh cinta dan setia atau sebaliknya, berpeluang besar tertular jika pasangannya tercemar bakteri atau kuman penyakit kotor. Di bawah ini, Tajam menyajikan informasi praktis ilmiah mengenai ragam penyakit menular seksual yang paling populer.
GONORHOE
Jika menyerang wanita, dapat menimbulkan keputihan akut dan berkepanjangan. Dalam banyak kasus, Gonorhoe (GO) juga memicu kencing nanah bercampur darah. Bahkan menimbulkan pendarahan tiap kali penderitanya selesai melakukan hubungan seksual.
Kendati sekarang pengobatan Gonorhoe (GO) relative mudah, namun umumnya cenderung terlambat melakukan pengobatan sebagaimana mestinya. Sebab, terutama pada wanita, Gonorhoe (GO) tidak menunjukkan gejala dan rasa sakit. Sedang, bagi lelaki, kendati tahu terkena Gonorhoe (GO), yang populer dengan istilah kepathil. Penderita biasanya enggan berobat ke dokter dan justru melakukan pengobatan sendiri secara serampangan dengan mengkonsumsi obat anti biotik.
Pada pria, Gonorhoe (GO) memberi masalah kompleks terhadap wanita pengidapnya. Kalau terlambat mendeteksi dan tak tertanggulangi dengan benar, bisa menginfeksi saluran telur hingga wanita penderitanya terancam mandul. Gonorhoe (GO) yang menyerang saat kehamilan, besar kemungkinan akan melahirkan bayi cacat atau bayi mengalami kebutaan permanen sejak kandungan.
SIPILIS
Lelaki atau wanita, orang dewasa atau anak-anak, bahkan bayi, bisa terkena atau menderita Sipilis. Penyebab Sipilis ini adalah bakteri treponema palladium. Menular melalui hubungan seksual antar kelamin – kelamin, kelamin – anus, kelamin – mulut atau oral seks.
Penyakit ini memberi masalah besar bagi wanita, ketimbang pada lelaki yang sering menjadi pihak yang menularkan. Jika menular saat kehamilan, hampir dapat dipastikan bayi akan tercemar atau menderita Sipilis. Penularan pada bayi terjadi melalui plasenta. Selain menular melalui hubungan seksual, Sipilis juga bisa menular melalui tranfusi darah yang sudah tercemar bakteri.
Ada beberapa karakteristik fase penderita Sipilis. Pertama adalah Sipilis primer, terjadi dalam rentang waktu 9-90 hari sesudah terinfeksi. Pada tahap ini, biasanya timbul luka yang tidak menyakitkan di penis, bibir kemaluan dan leher rahim.
Kedua adalah Sipilis sekunder, terjadi beberapa bulan setelah tahap primer. Fase ini memunculkan bercak darah di kulit, telapak tangan dan telapak kaki. Bercak merah ini tidak menimbulkan rasa gatal dan sakit. Selain itu, Sipilis sekunder atau tahap lanjut juga menimbulkan pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Bahkan dapat menyebabkan “tidak” penyakit kutil di ujung penis dan anus.
Ketiga adalah Sipilis laten, penderita tidak merasakan keluhan dan gejala apapun. Pada tahap ini, sebenarnya bakteri penyebab Sipilis sudah menyerang organ-organ penting dalam tubuh penderitanya! Penderita baru mengetahui bahwa ia mengidap Sipilis stadium lanjut hanya jika melakukan pemeriksaan darah khusus Sipilis.
Keempat adalah Sipilis tertier yang gejalanya akan muncul setelah 5-30 tahun sejak terkena Sipilis sekunder. Pada tahap ini, penderita mengalami kerusakan yang bersifat menetap atau permanen pada. Antara lain, otak, pembuluh darah, jantung, serabut syaraf dan bahkan sumsum tulang belakang.
Sipilis Konginetal pada bayi dan anak kecil patut diwaspadai karena jenis ini potensial menimbulkan kelainan bentuk muka, tulang, kebutaan, ketulian, kulit, bentuk gigi geligi, bahkan hingga mengakibatkan bayi lahir mati.
HERPES KELAMIN
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 dan 2 yang menimbulkan luka pada kelamin. Penderita biasanya terlambat menyadari, sebab herpes kelamin muncul nyaris tanpa gejala.
Hanya saja, kadang timbul rasa gatal dan panas bagai terbakar yang kemudian hilang begitu saja. Pada tahap lanjut, gejala penyakit mulai muncul lagi hingga menimbulkan problem. Mula-mula muncul kembali gejala awal, diikuti dengan timbulnya bintil-bintil berisi air, yang ketika pecah menimbulkan rasa nyeri.
Sebelum muncul gejala lebih lanjut, akan didahului dengan keluhan pegal-pegal di otot dan sekujur tubuh yang disertai demam. Gejala ini sering ditafsirkan sebagai flu tulang, berupa pembengkakan kelenjar di lipat paha yang memicu rasa nyeri, gatal, serta kemerahan dan panas bagai terbakar di tempat yang terinfeksi.
Lelaki yang menderita penyakit ini, infeksinya akan lebih kompleks dan menyebar, sedang pada wanita cenderung terfokus di seputar vagina, yaitu pada dinding liang vagina dan anus.
Herpes kelamin juga tidak dapat disembuhkan. Artinya, yang biasa dilakukan adalah mengupayakan pengobatan untuk menekan munculnya gejala atau aktifnya virus penyebab penyakit.
Sekali terkena penyakit ini, seumur hidup pula virus akan ada dalam tubuh. Gejalanya tiba-tiba muncul jika penderita mengalami stress berlebihan, kelelahan fisik yang sangat, kurang tidur, terinfeksi virus lain, kondisi kesehatan melemah secara umum, menstruasi, gesekan kulit ketika melakukan aktivitas seksual dan lecet akibat celana yang ketat.
CHLAMYDIA
Namanya terkesan gampang diucap, enak didengar dan feminim. Siapa sangka nama indah ini adalah nama penyakit kelamin yang kebanyakan menyerang wanita.
Chlamydia disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis yang biasa menyerang leher rahim. Infeksinya dapat memicu keputihan akut serta rasa nyeri saat buang air kecil. Bahkan akan mengakibatkan pendarahan saat berhubungan seks.
Pemnyakit ini memang cukup merepotkan. Ia menyerang tanpa menampakkan tanda-tanda spesifik, selain merebaknya keputihan pada penderita. Pada tahap akut atau kronis, penyakit,ini bisa menyerang organ reproduksi wanita dan potensial menyebabkan kemandulan atau fenomena hamil di luar kandungan.
Bayi yang lahir dari wanita yang menderita, hampir selalu menderita radang paru atau mengalami kebutaan. Pada beberapa kasus, dapat menimbulkan ketulian permanen bawaan pada bayi.
VAGAINOSIS BAKTERIAL
Penyakit infeksi ini, disebabkan oleh bakteri Gardnerella dan bakteri Anaerob. Gejalanya berupa keputihan yang lengket, berwarna abu-abu dan berbau amis.
Meski relatif mudah diobati, sebaiknya pengobatan dilakukan dengan bantuan dokter profesional. Menempuh pengobatan sendiri atau coba-coba, karena tertarik iklan obat atau jamu pelenyap keputihan, tidak mustahil akan memicu masalah lain.
Penyakit menular seksual dengan berbagai jenisnya, berpeluang menyerang wanita ketimbang lelaki.Ada baiknya jika kewaspadaan terus dikibarkan. Secara berkala kontrol ke dokter penyakit kulit dan kelamin adalah tindakan yang baik, sekedar berjaga-jaga agar jangan sampai penyakit kelamin mulai diketahui saat stadium akut.
Tanamkan Moral Agama Pada Anak
Sihir Itu Nyata
Bahaya Hasad, Iri dan Dengki
Istri yang penuh cinta dan setia atau sebaliknya, berpeluang besar tertular jika pasangannya tercemar bakteri atau kuman penyakit kotor. Di bawah ini, Tajam menyajikan informasi praktis ilmiah mengenai ragam penyakit menular seksual yang paling populer.
GONORHOE
Jika menyerang wanita, dapat menimbulkan keputihan akut dan berkepanjangan. Dalam banyak kasus, Gonorhoe (GO) juga memicu kencing nanah bercampur darah. Bahkan menimbulkan pendarahan tiap kali penderitanya selesai melakukan hubungan seksual.
Kendati sekarang pengobatan Gonorhoe (GO) relative mudah, namun umumnya cenderung terlambat melakukan pengobatan sebagaimana mestinya. Sebab, terutama pada wanita, Gonorhoe (GO) tidak menunjukkan gejala dan rasa sakit. Sedang, bagi lelaki, kendati tahu terkena Gonorhoe (GO), yang populer dengan istilah kepathil. Penderita biasanya enggan berobat ke dokter dan justru melakukan pengobatan sendiri secara serampangan dengan mengkonsumsi obat anti biotik.
Pada pria, Gonorhoe (GO) memberi masalah kompleks terhadap wanita pengidapnya. Kalau terlambat mendeteksi dan tak tertanggulangi dengan benar, bisa menginfeksi saluran telur hingga wanita penderitanya terancam mandul. Gonorhoe (GO) yang menyerang saat kehamilan, besar kemungkinan akan melahirkan bayi cacat atau bayi mengalami kebutaan permanen sejak kandungan.
SIPILIS
Lelaki atau wanita, orang dewasa atau anak-anak, bahkan bayi, bisa terkena atau menderita Sipilis. Penyebab Sipilis ini adalah bakteri treponema palladium. Menular melalui hubungan seksual antar kelamin – kelamin, kelamin – anus, kelamin – mulut atau oral seks.
Penyakit ini memberi masalah besar bagi wanita, ketimbang pada lelaki yang sering menjadi pihak yang menularkan. Jika menular saat kehamilan, hampir dapat dipastikan bayi akan tercemar atau menderita Sipilis. Penularan pada bayi terjadi melalui plasenta. Selain menular melalui hubungan seksual, Sipilis juga bisa menular melalui tranfusi darah yang sudah tercemar bakteri.
Ada beberapa karakteristik fase penderita Sipilis. Pertama adalah Sipilis primer, terjadi dalam rentang waktu 9-90 hari sesudah terinfeksi. Pada tahap ini, biasanya timbul luka yang tidak menyakitkan di penis, bibir kemaluan dan leher rahim.
Kedua adalah Sipilis sekunder, terjadi beberapa bulan setelah tahap primer. Fase ini memunculkan bercak darah di kulit, telapak tangan dan telapak kaki. Bercak merah ini tidak menimbulkan rasa gatal dan sakit. Selain itu, Sipilis sekunder atau tahap lanjut juga menimbulkan pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Bahkan dapat menyebabkan “tidak” penyakit kutil di ujung penis dan anus.
Ketiga adalah Sipilis laten, penderita tidak merasakan keluhan dan gejala apapun. Pada tahap ini, sebenarnya bakteri penyebab Sipilis sudah menyerang organ-organ penting dalam tubuh penderitanya! Penderita baru mengetahui bahwa ia mengidap Sipilis stadium lanjut hanya jika melakukan pemeriksaan darah khusus Sipilis.
Keempat adalah Sipilis tertier yang gejalanya akan muncul setelah 5-30 tahun sejak terkena Sipilis sekunder. Pada tahap ini, penderita mengalami kerusakan yang bersifat menetap atau permanen pada. Antara lain, otak, pembuluh darah, jantung, serabut syaraf dan bahkan sumsum tulang belakang.
Sipilis Konginetal pada bayi dan anak kecil patut diwaspadai karena jenis ini potensial menimbulkan kelainan bentuk muka, tulang, kebutaan, ketulian, kulit, bentuk gigi geligi, bahkan hingga mengakibatkan bayi lahir mati.
HERPES KELAMIN
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 dan 2 yang menimbulkan luka pada kelamin. Penderita biasanya terlambat menyadari, sebab herpes kelamin muncul nyaris tanpa gejala.
Hanya saja, kadang timbul rasa gatal dan panas bagai terbakar yang kemudian hilang begitu saja. Pada tahap lanjut, gejala penyakit mulai muncul lagi hingga menimbulkan problem. Mula-mula muncul kembali gejala awal, diikuti dengan timbulnya bintil-bintil berisi air, yang ketika pecah menimbulkan rasa nyeri.
Sebelum muncul gejala lebih lanjut, akan didahului dengan keluhan pegal-pegal di otot dan sekujur tubuh yang disertai demam. Gejala ini sering ditafsirkan sebagai flu tulang, berupa pembengkakan kelenjar di lipat paha yang memicu rasa nyeri, gatal, serta kemerahan dan panas bagai terbakar di tempat yang terinfeksi.
Lelaki yang menderita penyakit ini, infeksinya akan lebih kompleks dan menyebar, sedang pada wanita cenderung terfokus di seputar vagina, yaitu pada dinding liang vagina dan anus.
Herpes kelamin juga tidak dapat disembuhkan. Artinya, yang biasa dilakukan adalah mengupayakan pengobatan untuk menekan munculnya gejala atau aktifnya virus penyebab penyakit.
Sekali terkena penyakit ini, seumur hidup pula virus akan ada dalam tubuh. Gejalanya tiba-tiba muncul jika penderita mengalami stress berlebihan, kelelahan fisik yang sangat, kurang tidur, terinfeksi virus lain, kondisi kesehatan melemah secara umum, menstruasi, gesekan kulit ketika melakukan aktivitas seksual dan lecet akibat celana yang ketat.
CHLAMYDIA
Namanya terkesan gampang diucap, enak didengar dan feminim. Siapa sangka nama indah ini adalah nama penyakit kelamin yang kebanyakan menyerang wanita.
Chlamydia disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis yang biasa menyerang leher rahim. Infeksinya dapat memicu keputihan akut serta rasa nyeri saat buang air kecil. Bahkan akan mengakibatkan pendarahan saat berhubungan seks.
Pemnyakit ini memang cukup merepotkan. Ia menyerang tanpa menampakkan tanda-tanda spesifik, selain merebaknya keputihan pada penderita. Pada tahap akut atau kronis, penyakit,ini bisa menyerang organ reproduksi wanita dan potensial menyebabkan kemandulan atau fenomena hamil di luar kandungan.
Bayi yang lahir dari wanita yang menderita, hampir selalu menderita radang paru atau mengalami kebutaan. Pada beberapa kasus, dapat menimbulkan ketulian permanen bawaan pada bayi.
VAGAINOSIS BAKTERIAL
Penyakit infeksi ini, disebabkan oleh bakteri Gardnerella dan bakteri Anaerob. Gejalanya berupa keputihan yang lengket, berwarna abu-abu dan berbau amis.
Meski relatif mudah diobati, sebaiknya pengobatan dilakukan dengan bantuan dokter profesional. Menempuh pengobatan sendiri atau coba-coba, karena tertarik iklan obat atau jamu pelenyap keputihan, tidak mustahil akan memicu masalah lain.
Penyakit menular seksual dengan berbagai jenisnya, berpeluang menyerang wanita ketimbang lelaki.Ada baiknya jika kewaspadaan terus dikibarkan. Secara berkala kontrol ke dokter penyakit kulit dan kelamin adalah tindakan yang baik, sekedar berjaga-jaga agar jangan sampai penyakit kelamin mulai diketahui saat stadium akut.
Baca Juga Yang Ini
Kajian Hakikat Tauhid
Tanamkan Moral Agama Pada Anak
Tak Gendong. Mengenal Mbah Surip Lebih Dekat
Kenali Payudara Anda Sendiri
Seluk Beluk dan Jenis Ciuman
Cara Mengajar Anak Berpuasa
Cara Mendidik Anak Dengan Benar
Hakikat Sihir
Sihir Itu Nyata
Bahaya Hasad, Iri dan Dengki
loading...
tak yah risau (gua) .. sbab x de grilfrend !! hehe
ReplyDelete