Diduga Pelaku Peledakan Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Ditemukan, Mayat Diduga Pelaku Peledakan.. Teror melanda Jakarta, hari ini, Jumat 17 Juli 2009. Sasarannya Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, ledakan terjadi di dua hotel internasional itu sekitar pukul 07.40, pagi tadi. Ledakan terjadi hampir bersamaan dengan selisih waktu sekitar dua menit. Polisi menduga penyebabnya adalah bom bunuh diri.
Sebab, dari kondisi lapangan ditemukan bukti-bukti, termasuk orang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri. Sumber terpercaya mengatakan ditemukan mayat lelaki yang diduga pelaku peledakan.
"Ada satu di Ritz Carlton," kata sumber, Jumat 17 Juli 2009. Kondisi mayat hancur, kepala orang yang diduga pelaku putus.
Hotel Ritz Carlton menjadi tempat menginap tim Manchester United (MU) yang akan bertandang ke Indonesia mulai Sabtu 18 Juli 2009. Mereka akan mengadakan pertandingan melawan tim nasional Indonesia, Senin 20 Juli 2009 di Gelora Bung Karno, Senayan. Menyusul kejadian teror ini, MU batal bertandang ke Indonesia.
Teror bukan kali pertamanya menimpa Hotel JW Marriott, pada Selasa, 5 Agustus 2003 ledakan menimpa hotel berlantai 33 itu, bom bunuh diri.
Kejadian pada 2003 terjadi pada pukul 12.45 WIB. Ledakan itu berasal dari bom mobil bunuh diri dengan menggunakan mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi B 7462 ZN yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani.
Ledakan tersebut menewaskan 12 orang dan mencederai 150 orang. Akibat peristiwa itu, Hotel JW Marriott ditutup selama lima minggu dan beroperasi kembali tanggal 8 September 2003. Saat itu, kelompok jaringan teroris Jamaah Islamiyah dianggap bertanggungjawab atas ledakan tersebut.
Bau Mercon Tercium Pascaledakan
Salah satu saksi menyatakan mencium aroma mesiu setelah ledakan terjadi di Ritz Carlton. Hal tersebut disampaikan Effendy, salah satu pegawai di Ritz Carlton, saat ditemui VIVAnews, di lokasi kejadian, Jumat 17 Juli 2009. Effendy mengaku sebelum kejadian, dia sedang sarapan di lantai 1 Ritz Carlton.
"Tiba-tiba terdengar ledakan sangat keras sekali. Dan setelah itu tercium bau mercon yang sangat kencang," kata Effendy.
Menurutnya, sumber ledakan berasal dari Restoran Airlangga yang berada di Ritz Carlton. Setelah ledakan, dia sempat melihat lokasi kejadian. "Restoran hancur belakangan, saya lihat ada 10 orang luka akibat pecahan kaca, dua diantaranya warga asing," jelasnya.
Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Aris Wachyunadi, mengatakan, ledakan terjadi di tiga titik.
Tiga titik itu berada di lobi dalam Hotel JW Marriott, lobi luar luar Hotel JW Marriott, dan restauran di lantai dua Hotel Ritz Carlton. "Memang ada beberapa titik ledakan pagi ini, kami sedang telusuri semua."
Tiga titik ledakan itu mengakibatkan sejumlah bagian kedua hotel itu hancur. Bahkan ledakan juga mengakibatkan sejumlah kaca Plaza Mutiara, yang berada di kedua hotel, pecah berantakan.
Ledakan hebat melanda kedua hotel mewah di kawasan Mega Kuningan itu sekitar pukul 07.40. Peristiwa terjadi hampir bersamaan dengan selisih waktu sekitar dua menit.
Ledakan juga mengakibatkan puluhan korban cedera. Beberapa di antaranya dikabarkan kritis. Korban dirawat di sejumlah rumah sakit seperti RS Jakarta dan RS Metropolitan Medical Centre atau MMC. Sebanyak enam orang dipastikan tewas dalam musibah itu.
Komentar Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden saat menerima tamunya dari Masyarakat Sejarahwan Indonesia, hari ini Jumat 17 Juli 2009 menyatakan permohonan maaf terlambat karena masih menyaksikan tayangan ledakan di Hotel Marriott dan Ritz Carlton.
"Saya mohon maaf terlambat karena memang sejak pagi tadi masih menyaksikan tayangan rentetan bom yang terjadi di Jakarta," kata Juauf Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta.
JK mengatakan, ledakan-ledakan bom besar terus menghantui Jakarta mulai BEJ, Kedubes Australia, Hotel Marriot, Kedubes Filipina, Atrium Senen dan baru saja terjadi lahgi di Ritz Carlton, pagi tadi pokul 07.40 Wib.
Jumlah meninggal semakin bertambah menjadi 9 orang, luka-luka 50 orang. Lebih dari 100 penghuni hotel masih berkumpul di tanah lapang di dekat hotel. Mereka mengantre datangnya ambulans yang jumlahnya terbatas. Belum diketahui detail korban. Polisi juga belum dapat memastikan adanya korban jiwa.
Sementara kondisi hotel porak-poranda. Kaca-kaca pecah, sebagian dinding bangunan dan lampu hotel hancur. Kepulan asap putih juga masih membumbung dari kedua hotel. Dikabarkan lebih dari 36 menjalani perawatan di rumah sakit dan enam orang meninggal dunia.
Ledakan hebat melanda kedua hotel mewah di kawasan Mega Kuningan itu sekitar pukul 07.40. Peristiwa terjadi hampir bersamaan dengan selisih waktu sekitar dua menit. Ledakan keras bermula dari lobi kedua hotel.
Bom Juga Meledak di Muara Angke
Selain di Ritz Carlton juga dilaporkan terjadi ledakan Bom di Muara Angke dan menewaskan Dua Orang. Sumber ledakan diduga berasal dari sebuah mobil yang terparkir di dekat pelelangan ikan.
Ledakan hebat dikabarkan terjadi di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara. Peristiwa itu mengakibatkan sedikitnya dua orang tewas.
Informasi petugas Kepolisian Resor Jakarta Utara, menyebutkan, peristiwa terjadi sekitar 10.30, Jumat 17 Juli 2009.
Sumber ledakan diduga berasal dari sebuah mobil yang terparkir di dekat kompleks perumahan toko di kawasan pelelangan ikan Muara Angke.
Sebelumnya, sekitar pukul 07.40, pagi tadi, ledakan hebat juga melanda Hotel JW Mariott dan Ritz Carlton. Puluhan korban terluka dalam ledakan kedua hotel mewah itu. Bahkan sedikitnya sembilan warga tewas. [VIVAnews ]
Sebab, dari kondisi lapangan ditemukan bukti-bukti, termasuk orang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri. Sumber terpercaya mengatakan ditemukan mayat lelaki yang diduga pelaku peledakan.
"Ada satu di Ritz Carlton," kata sumber, Jumat 17 Juli 2009. Kondisi mayat hancur, kepala orang yang diduga pelaku putus.
Hotel Ritz Carlton menjadi tempat menginap tim Manchester United (MU) yang akan bertandang ke Indonesia mulai Sabtu 18 Juli 2009. Mereka akan mengadakan pertandingan melawan tim nasional Indonesia, Senin 20 Juli 2009 di Gelora Bung Karno, Senayan. Menyusul kejadian teror ini, MU batal bertandang ke Indonesia.
Teror bukan kali pertamanya menimpa Hotel JW Marriott, pada Selasa, 5 Agustus 2003 ledakan menimpa hotel berlantai 33 itu, bom bunuh diri.
Kejadian pada 2003 terjadi pada pukul 12.45 WIB. Ledakan itu berasal dari bom mobil bunuh diri dengan menggunakan mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi B 7462 ZN yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani.
Ledakan tersebut menewaskan 12 orang dan mencederai 150 orang. Akibat peristiwa itu, Hotel JW Marriott ditutup selama lima minggu dan beroperasi kembali tanggal 8 September 2003. Saat itu, kelompok jaringan teroris Jamaah Islamiyah dianggap bertanggungjawab atas ledakan tersebut.
Bau Mercon Tercium Pascaledakan
Salah satu saksi menyatakan mencium aroma mesiu setelah ledakan terjadi di Ritz Carlton. Hal tersebut disampaikan Effendy, salah satu pegawai di Ritz Carlton, saat ditemui VIVAnews, di lokasi kejadian, Jumat 17 Juli 2009. Effendy mengaku sebelum kejadian, dia sedang sarapan di lantai 1 Ritz Carlton.
"Tiba-tiba terdengar ledakan sangat keras sekali. Dan setelah itu tercium bau mercon yang sangat kencang," kata Effendy.
Menurutnya, sumber ledakan berasal dari Restoran Airlangga yang berada di Ritz Carlton. Setelah ledakan, dia sempat melihat lokasi kejadian. "Restoran hancur belakangan, saya lihat ada 10 orang luka akibat pecahan kaca, dua diantaranya warga asing," jelasnya.
Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Aris Wachyunadi, mengatakan, ledakan terjadi di tiga titik.
Tiga titik itu berada di lobi dalam Hotel JW Marriott, lobi luar luar Hotel JW Marriott, dan restauran di lantai dua Hotel Ritz Carlton. "Memang ada beberapa titik ledakan pagi ini, kami sedang telusuri semua."
Tiga titik ledakan itu mengakibatkan sejumlah bagian kedua hotel itu hancur. Bahkan ledakan juga mengakibatkan sejumlah kaca Plaza Mutiara, yang berada di kedua hotel, pecah berantakan.
Ledakan hebat melanda kedua hotel mewah di kawasan Mega Kuningan itu sekitar pukul 07.40. Peristiwa terjadi hampir bersamaan dengan selisih waktu sekitar dua menit.
Ledakan juga mengakibatkan puluhan korban cedera. Beberapa di antaranya dikabarkan kritis. Korban dirawat di sejumlah rumah sakit seperti RS Jakarta dan RS Metropolitan Medical Centre atau MMC. Sebanyak enam orang dipastikan tewas dalam musibah itu.
Komentar Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden saat menerima tamunya dari Masyarakat Sejarahwan Indonesia, hari ini Jumat 17 Juli 2009 menyatakan permohonan maaf terlambat karena masih menyaksikan tayangan ledakan di Hotel Marriott dan Ritz Carlton.
"Saya mohon maaf terlambat karena memang sejak pagi tadi masih menyaksikan tayangan rentetan bom yang terjadi di Jakarta," kata Juauf Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta.
JK mengatakan, ledakan-ledakan bom besar terus menghantui Jakarta mulai BEJ, Kedubes Australia, Hotel Marriot, Kedubes Filipina, Atrium Senen dan baru saja terjadi lahgi di Ritz Carlton, pagi tadi pokul 07.40 Wib.
Jumlah meninggal semakin bertambah menjadi 9 orang, luka-luka 50 orang. Lebih dari 100 penghuni hotel masih berkumpul di tanah lapang di dekat hotel. Mereka mengantre datangnya ambulans yang jumlahnya terbatas. Belum diketahui detail korban. Polisi juga belum dapat memastikan adanya korban jiwa.
Sementara kondisi hotel porak-poranda. Kaca-kaca pecah, sebagian dinding bangunan dan lampu hotel hancur. Kepulan asap putih juga masih membumbung dari kedua hotel. Dikabarkan lebih dari 36 menjalani perawatan di rumah sakit dan enam orang meninggal dunia.
Ledakan hebat melanda kedua hotel mewah di kawasan Mega Kuningan itu sekitar pukul 07.40. Peristiwa terjadi hampir bersamaan dengan selisih waktu sekitar dua menit. Ledakan keras bermula dari lobi kedua hotel.
Bom Juga Meledak di Muara Angke
Selain di Ritz Carlton juga dilaporkan terjadi ledakan Bom di Muara Angke dan menewaskan Dua Orang. Sumber ledakan diduga berasal dari sebuah mobil yang terparkir di dekat pelelangan ikan.
Ledakan hebat dikabarkan terjadi di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara. Peristiwa itu mengakibatkan sedikitnya dua orang tewas.
Informasi petugas Kepolisian Resor Jakarta Utara, menyebutkan, peristiwa terjadi sekitar 10.30, Jumat 17 Juli 2009.
Sumber ledakan diduga berasal dari sebuah mobil yang terparkir di dekat kompleks perumahan toko di kawasan pelelangan ikan Muara Angke.
Sebelumnya, sekitar pukul 07.40, pagi tadi, ledakan hebat juga melanda Hotel JW Mariott dan Ritz Carlton. Puluhan korban terluka dalam ledakan kedua hotel mewah itu. Bahkan sedikitnya sembilan warga tewas. [VIVAnews ]
loading...
No comments:
Post a Comment