Waspadalah ... !!! Kanker Payudara Mulai Serang Usia Produktif - Jika Anda masih usia produktif dan mengidap kanker payudara, ada baiknya berobat lebih intensif, meski sudah menunjukkan tanda kesembuhan.
Pasalnya, sebuah penelitian menunjukkan, perempuan pengidap kanker payudara yang berusia di bawah 35 lebih rentan mengalami kanker kembali setelah pengobatan dibandingkan perempuan dengan usia yang lebih tua.
Menyeramkan, karena menurut anggapan orang penyakit ini akan mengantarkan pada kematian. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa penyakit ganas ini memang menjadi salah satu pembunuh utama wanita di dunia, setelah kanker rahim.
Berdasarkan studi, hal ini disebabkan oleh jenis pengobatan yang diterima pasien kanker payudara usia muda. Menurut peneliti, kemungkinan kanker kambuh lebih kecil pada perempuan yang menerima pengobatan mastektomi dan radiasi dibandingkan pasien yang hanya menerima satu pengobatan, mastektomi, atau terapi pemeliharaan payudara saja.
Penemuan ini diperoleh berdasarkan hasil penelitian terhadap 652 pasien pengidap kanker payudara di University of Texas MD Anderson Cancer Center, selama lebih dari 30 tahun. Pada pasien berusia 35 tahun atau lebih muda, 197 dari pasien menerima terapi pemeliharaan payudara, 237 pasien menerima mastektomi, dan 234 pasien melakukan mastektomi dan radiasi.
Secara keseluruhan, terang peneliti, angka kemungkinan kambuh kembali berbeda pada ketiga kelompok. Angka kemungkinan kambuh pada pasien yang melakukan mastektomi dan radiasi lebih kecil (15.1%) dibandingkan dengan pasien yang hanya melakukan terapi pemeliharaan payudara (19.8%) dan pasien yang hanya melakukan mastektomi saja (24.1%).
Pasien dengan kanker tahap awal (stadium I) juga mendapatkan hasil sama dengan terapi pemeliharaan payudara dan mastektomi. Tetapi, terang peneliti, penambahan kemoterapi akan lebih menguntungkan.
"Sedangkan pasien dengan kanker stadium II menerima kontrol terbaik dengan melakukan terapi mastektomi ditambah radiasi," tulis para peneliti di International Journal of Radiation Oncology, Biology, and Physics, seperti yang dikutip oleh foxnews.com
"Kekambuhan kanker payudara setelah melakukan pengobatan optimal masih menjadi masalah utama," terang pemimpin studi Dr. Beth M. Beadle dari Universitas Texas.
Sejumlah studi sebelumnya telah menunjukkan, hasil pengobatan kanker payudara pada pasien yang lebih muda selalu lebih buruk dibandingkan mereka yang mengidap kanker payudara di usia lebih tua.
Walaupun alasannya belum jelas, para ahli menduga hal ini disebabkan karena kanker pada perempuan muda lebih agresif. "Semoga studi kami bisa membantu para pakar terapi onkologi untuk merencanakan terapi terbaik pada pasien kanker payudara yang berusia lebih muda," terang Beadle.
Sementara itu, kabar baik datang dari hasil studi yang dilakukan selama 10 tahun oleh para peneliti dari Harvard University. Dalam studi itu para ahli membandingkan data 712 perempuan yang sudah terkena kanker payudara dengan 712 perempuan yang masih bebas.
Di antara perempuan yang akan memasuki masa menopause, mereka yang mengonsumsi makanan dengan kadar vitamin B-12 yang tinggi, ternyata risiko terkena kanker payudara pun turun hingga 63%. Namun manfaat vitamin B-12 tidak banyak terlihat pada kelompok perempuan yang sudah menopause. Tapi mereka yang mengonsumsi vitamin B-6 risikonya berkurang hingga 34%.
Asam folat juga menjadi senjata lain untuk melawan kanker payudara, khususnya untuk perempuan yang setiap hari minum 15 gram atau segelas alkohol setiap harinya. Untuk mereka dalam kelompok ini, asam folat efektif untuk mengurangi risiko kanker yang memang berkaitan dengan konsumsi alkohol.
Para perempuan dalam studi ini mendapatkan asupan vitamin berasal dari kombinasi makanan alami dan suplemen. Mereka mengonsumsi tiga miligram vitamin B-6, 8 miligram vitamin B-12, dan 423 mikrogram folat setiap hari.Sumber vitamin B dari makanan antara lain sereal, jeruk, atau orange juice.
Untuk asam folat, dapatkan dari sayuran hijau, kacang-kacangan, roti yang difortifikasi, sereal, atau pasta. ( inilah.com )
Pasalnya, sebuah penelitian menunjukkan, perempuan pengidap kanker payudara yang berusia di bawah 35 lebih rentan mengalami kanker kembali setelah pengobatan dibandingkan perempuan dengan usia yang lebih tua.
Menyeramkan, karena menurut anggapan orang penyakit ini akan mengantarkan pada kematian. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa penyakit ganas ini memang menjadi salah satu pembunuh utama wanita di dunia, setelah kanker rahim.
Berdasarkan studi, hal ini disebabkan oleh jenis pengobatan yang diterima pasien kanker payudara usia muda. Menurut peneliti, kemungkinan kanker kambuh lebih kecil pada perempuan yang menerima pengobatan mastektomi dan radiasi dibandingkan pasien yang hanya menerima satu pengobatan, mastektomi, atau terapi pemeliharaan payudara saja.
Penemuan ini diperoleh berdasarkan hasil penelitian terhadap 652 pasien pengidap kanker payudara di University of Texas MD Anderson Cancer Center, selama lebih dari 30 tahun. Pada pasien berusia 35 tahun atau lebih muda, 197 dari pasien menerima terapi pemeliharaan payudara, 237 pasien menerima mastektomi, dan 234 pasien melakukan mastektomi dan radiasi.
Secara keseluruhan, terang peneliti, angka kemungkinan kambuh kembali berbeda pada ketiga kelompok. Angka kemungkinan kambuh pada pasien yang melakukan mastektomi dan radiasi lebih kecil (15.1%) dibandingkan dengan pasien yang hanya melakukan terapi pemeliharaan payudara (19.8%) dan pasien yang hanya melakukan mastektomi saja (24.1%).
Pasien dengan kanker tahap awal (stadium I) juga mendapatkan hasil sama dengan terapi pemeliharaan payudara dan mastektomi. Tetapi, terang peneliti, penambahan kemoterapi akan lebih menguntungkan.
"Sedangkan pasien dengan kanker stadium II menerima kontrol terbaik dengan melakukan terapi mastektomi ditambah radiasi," tulis para peneliti di International Journal of Radiation Oncology, Biology, and Physics, seperti yang dikutip oleh foxnews.com
"Kekambuhan kanker payudara setelah melakukan pengobatan optimal masih menjadi masalah utama," terang pemimpin studi Dr. Beth M. Beadle dari Universitas Texas.
Sejumlah studi sebelumnya telah menunjukkan, hasil pengobatan kanker payudara pada pasien yang lebih muda selalu lebih buruk dibandingkan mereka yang mengidap kanker payudara di usia lebih tua.
Walaupun alasannya belum jelas, para ahli menduga hal ini disebabkan karena kanker pada perempuan muda lebih agresif. "Semoga studi kami bisa membantu para pakar terapi onkologi untuk merencanakan terapi terbaik pada pasien kanker payudara yang berusia lebih muda," terang Beadle.
Sementara itu, kabar baik datang dari hasil studi yang dilakukan selama 10 tahun oleh para peneliti dari Harvard University. Dalam studi itu para ahli membandingkan data 712 perempuan yang sudah terkena kanker payudara dengan 712 perempuan yang masih bebas.
Di antara perempuan yang akan memasuki masa menopause, mereka yang mengonsumsi makanan dengan kadar vitamin B-12 yang tinggi, ternyata risiko terkena kanker payudara pun turun hingga 63%. Namun manfaat vitamin B-12 tidak banyak terlihat pada kelompok perempuan yang sudah menopause. Tapi mereka yang mengonsumsi vitamin B-6 risikonya berkurang hingga 34%.
Asam folat juga menjadi senjata lain untuk melawan kanker payudara, khususnya untuk perempuan yang setiap hari minum 15 gram atau segelas alkohol setiap harinya. Untuk mereka dalam kelompok ini, asam folat efektif untuk mengurangi risiko kanker yang memang berkaitan dengan konsumsi alkohol.
Para perempuan dalam studi ini mendapatkan asupan vitamin berasal dari kombinasi makanan alami dan suplemen. Mereka mengonsumsi tiga miligram vitamin B-6, 8 miligram vitamin B-12, dan 423 mikrogram folat setiap hari.Sumber vitamin B dari makanan antara lain sereal, jeruk, atau orange juice.
Untuk asam folat, dapatkan dari sayuran hijau, kacang-kacangan, roti yang difortifikasi, sereal, atau pasta. ( inilah.com )
loading...
No comments:
Post a Comment