Tidak hanya itu, Facebook juga mencari hubungan tertentu dari kata-kata yang digunakan dalam posting dengan usia pengirim, popularitas sebuah posting di hari itu dan kata-kata apa yang mungkin memperoleh “like “ dari sahabat-sahabatnya.
Pertama, Facebook menarik sekitar satu juta pembaruan, dan kemudian membagi kata yang ditemukan dalam 68 kategori yang berbeda seperti di kamus Linguistic Inquiry dan Word Count. Kategori ini termasuk bagian pidato, konteks emosional dari kata itu, atau topik tertentu yang berhubungan dengan kata itu.
Selain itu ada korelasi antara umur dengan kata-kata religius, keluarga, dan emosi positif. Sementara itu ditemukan juga adanya hubungan negatif antara jenis kelamin (seks), tidur, kata orang pertama, sekolah, umpatan, dan emosi negatif.
Kesimpulannya adalah semakin muda seseorang maka dia semakin mudah marah dan mampu mengungkapkannya di Facebook.
Dari 500 juta pengguna jejaring sosial ini terlihat, cenderung membicarakan kerja mereka sebelum mereka berangkat ke kantor. Update status positif dan negatif juga berpengaruh sepanjang hari.
Pengguna terlihat menghindari status yang menampilkan kata kerja masa lalu atau update terkait dengan kehidupan keluarga seseorang.
Selain itu segala sesuatu yang termasuk dalam "jangka waktu tertentu", "kata-kata emosional" atau "kata kerja bentuk sekarang".
Update tentang kehidupan kerja seseorang, tidur, atau artikel seseorang terlihat tidak masuk dalam kerumunan yang populeritasnya tinggi.
Sementara posting yang populer adalah di pagi dan sore adalah kategori di sekitar "tidur". Sedangkan kata yang berhubungan dengan "kegiatan rekreasi" menarik frekuensi rendah di pagi hari, tetapi meningkatkan ke tingkat yang lebih tinggi di siang hari.
Pengguna umumnya meng-update statusnya lebih positif di pagi hari, sedangkan posting bertema negatif melambat mulai sekitar pukul delapan pagi, dan posting "kebahagian" itu akan berkurang mulai sekitar jam dua siang. ( suaramedia.com )
No comments:
Post a Comment