Tips Langkap Agar Klien Mau Mendengar Apa Yang Kita Bicarakan . Ada susunan logis untuk membangun bisnis, baik online atau offline. Ada hal-hal tertentu yang harus Anda lakukan untuk melihat bisnis Anda tumbuh. Dengan berkomitmen mengikuti delapan langkah ini, Anda bisa menarik lebih banyak klien dan mendapatkan penghasilan yang Anda inginkan.
Langkah Satu: Target yang Jelas
Sebelum Anda melakukan marketing, Anda harus menemukan siapa yang menjadi audien Anda. Lakukan riset dan temukan produk atau jasa Anda yang paling dibutuhkan. Tanpa ada pemahaman yang jelas siapa target Anda, marketing Anda tidak bisa efektif.
Dengan pendekatan khusus Anda akan membantu nilai konversi Anda. Mungkin ini akan membuat Anda gugup untuk mempersempit pilihan Anda, tapi ini adalah langkah pertama untuk menarik klieng dengan waktu yang lebih panjang. Berikut adalah benefit lainnya untuk memperpendek fokus Anda: setiap kali Anda memberikan spesialisasi, Anda bisa mengenakan lebih untuk jasa Anda.
Tahap Dua: Memahami Apa yang Mereka Inginkan Secara Emosional dan Logis
Setelah Anda mengidentifikasikan target audien terbaik Anda, maka inilah saatnya untuk belajar apa yang sangat mereka inginkan. Apa yang ingin mereka dapatkan? Apa yang membuat mereka terjaga?
Memasarkan produk tidak akan ada artinya jika Anda tidak yakin dengan apa yang diinginkan target pasar. Konsepnya adalah: orang membeli apa yang mereka inginkan, bukan apa yang mereka pikir dibutuhkan. Kenali pasar dan Anda akan menemukan penjualan yang lebih mudah.
Tahap Tiga: Kemas Apa yang Anda Tawarkan Menjadi Hasil Akhir yang Diinginkan
Karena Anda memahami pasar dengan baik, Anda tahu apa yang diinginkan dan hasil yang ingin mereka dapatkan. Semakin Anda mendekati hasil akhir yang diinginkan, semakin baik Anda melakukan bisnis. Kemas produk Anda sesuai dengan hasil tersebut, sehingga Anda selalu memenuhi kebutuhan klien Anda.
Saat Anda benar-benar memasuki apa yang dibutuhkan target pasar, Anda akan merasakan hiruk-pikuk bisnis yang berjalan mulus. Anda akan berhenti mendorong dan menggali penjualan dan melihat bagaimana semuanya mengalir bersamaan – kebutuhan sekelompok orang, dan kemasan produk untuk memenuhi kebutuhan mereka. Apa yang dibawa? Orang tidak membeli hanya karena mereka mengerti sesuatu, mereka membelik karena mereka merasa paham.
Tahap Empat: Menciptakan Penawaran yang Tidak Bisa Ditolak
Apa yang sesungguhnya Anda berikan pada produk, dan apa yang seharusnya diberikan oleh klien? Agar marketing menjadi efektif, Anda harus bisa menjawab pertanyaan tersebut dalam satu kalimat. Misalnya: “Beri saya sepuluh menit per hari dan saya akan memberikan tubuh yang selalu Anda inginkan .”
Anda ingin menyatakan penawaran Anda dalam cara yang menarik sehingga membuat orang mengangkat tangannya dan berkata “Aku ingin itu!” Terus kembangkan penawaran dalam satu-kalimat; ini akan membentuk dasar pemasaran Anda lainnya.
Tahap Lima: Keluar dan Temukan Target Audien Anda
Di mana orang paling sering membeli produk Anda? Apakah mereka bergabung dengan forum diskusi online? Publikasi apa yang mereka baca? Organisasi apa yang mereka ikuti?
Jika Anda melakukan riset pasar yang baik di tahap sebelumnya, Anda sudah tahu jawabannya. Sekarang lihatlah keluar dan buatlah penawaran yang bagus di iklan, forum, diskusi dan cara apapun yang bisa Anda lakukan yang bisa dijangkau oleh audien.
Tahap Enam: Melatih Tindak Lanjut
Anda sudah melakukan riset, membuat produk yang bagus, mengemasnya untuk memenuhi kebutuhan audien, dan membuat penawaran dimana mereka tertarik. Untuk memaksimalkan kerja keras yang sudah Anda lakukan, Anda harus menindaklanjutinya dengan konsisten.
Cara terbaik apa untuk memastikan apa yang terjadi? Dengan membuat otomasi dan membuatnya sistematis serta tindak lanjut sebanyak mungkin. Berikut aturannya: Selalu lakukan tindak lanjut, dan menemukan cara untuk membuatnya otomatis.
Tahap Tujuh: Menutup Pembelian
Ini penting jika Anda ingin sukses. Belajar bagaimana membuat mereka terlibat dalam bisnis. Bagi beberapa perusahaan, bisa berarti pertemuan tatap muka, dan bagi yang lainnya, proses penjualan bisa dibuat otomasi. Kecuali uang Anda berpindah tangan, maka Anda tidak sungguh-sungguh menjalankan bisnis.
Cara apapun yang Anda pilih untuk menutup penjualan, Anda harus memberikan informasi yang memadai bagi prospek sehingga mereka yakin untuk membeli. Membuat pembagian-informasi otomatis sebanyak mungkin, dengan halaman web, surat sales letter, dan brosur sehingga Anda bisa memperluasnya dengan waktu yang sedikit.
Tahap Delapan: Membuat Penawaran Tambahan
Tumpukan profit Anda dibuat dari tambahan sales untuk memuaskan pelanggan. Anda sudah membangun hubungan dengan mereka dan mereka tahu Anda bisa dipercaya. Menciptakan produk yang bisa Anda tawarkan saat Anda terus mendengarkan solusi apa yang mereka butuhkan.
Klien jangka panjang ini memberikan stabilitas pada bisnis Anda, dan Anda tidak terus-menerus mengejar klien baru. Belajar membuat penawaran tambahan akan membuat pembedaan apakah bisnis Anda bertahan.
Dengan mengikuti delapan langkah yang menempatkan Anda untuk menarik klien baru dan menghasilkan tambahan pendapatan. Tetap kerjakan sampai Anda menyempurnakan produk dan penawaran Anda. Otomasikan proses sebanyak yang Anda bisa, dan jangan lupa menawarkan produk tambahan untuk memuaskan pelanggan. Dengan melakukannya, Anda menujuk jalan mendapatkan income yang Anda inginkan.
Setiap hari Anda berbicara dengan orang – terkadang efektif, terkadang tidak. Tapi pada saat membicarakan bisnis, Anda tidak bisa untuk tidak mendengarkan orang lain. Jika Anda ingin klien mendengarkan apa yang Anda katakan, Anda harus tahu bagaimana mengatakannya dengan cara yang paling efektif dan positif. Dalam keadaan tertentu – seperti dalam bisnis – atau lainnya – motivasi seseorang adalah, "Apa untungnya buatku?" Artinya apapun yang Anda katakan harus bisa menjawab pertanyaan pendengar Anda.
Jika Anda sudah siap menyampaikan apa yang akan disampaikan dan didengar, teruskan membaca bagaimana menumbuhkan minat klien untuk kepentingan Anda dan berbicara sehingga mereka mendengarkan.
1. Persiapan
Penjualan atau presentasi yang baik selalu diawali jauh sebelum klien tiba. Apapun yang Anda jual, tidak seorang pun yang akan membelinya jika Anda tidak tahu produk Anda. Persiapan adalah kunci: Anda harus tahu apa yang Anda bicarakan jika Anda ingin orang lain mendengarkan. Tentu saja, jenis persiapan yang bagaimana akan tergantung pada sifat bahan yang akan Anda sampaikan, tapi ingatlah, dibutuhkan kerja keras yang akan membuat klien memperhatikan kemudian.
Saat mempersiapkan pertemuan atau presentasi, luangkan waktu sebelumnya untuk memeriksa semua material yang akan Anda bicarakan. Anda harus menguasai topik, dan memiliki banyak contoh penggunaan yang spesifik. Ini juga akan membantu Anda untuk memikirkan diawal, pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan klien. Mengantisipasi kebutuhan mereka akan membantu Anda untuk menjawab permintaan dengan cepat dan efektif.
2. Presentasi
Kemudian, apapun yang Anda sampaikan, bagaimana Anda mempresentasikan semuanya dan bagaimana klien akan mendengarkannya. Siapapun yang memiliki persiapan bisa berbicara selama berjam-jam-tapi bagian dari perencanaan Anda haruslah bagaimana menyampaikan material yang diberikan dengan cara yang terbaik. Putuskan sebelum Anda memulai jenis contoh yang akan digunakan, atau jika ada cara yang bisa Anda kembangkan dalam presentasi dengan menggunakan alat audio – visual, gambar, atau ilustrasi.
Untuk presentasi yang besar, Anda bisa mempraktekannya di depan cermin atau didepan teman untuk memastikan Anda menyampaikan apa yang menjadi inti pembicaraan. Agar sehari-hari lebih efektif dengan klien Anda, pikirkan apa yang Anda katakan sebagai presentasi "mini". Mulai dengan menguji pidato Anda dengan kata-kata kecil seperti "um" dan "ah" yang akan melemahkan efek apa yang akan Anda katakan, Anda akan takjub dengan banyaknya orang yang akan mendengarkan.
Serta, luangkan waktu untuk memastikan Anda mempresentasikannya dengan baik: berpakaian rapi, tepat waktu, dan sopan. Ingatlah presentasi Anda bukanlah apa yang Anda katakan, Anda adalah satu paket, dan bagaimana Anda membawakan diri Anda harus mencerminkan hal itu.
3. Hasrat
Terakhir, kunci berbicara dengan klien sehingga klien mendengarkan adalah dengan menunjukkan hasrat Anda. Jika Anda memiliki hasrat terhadap sesuatu, maka akan terlihat dari cara bicara, membawa diri, bahkan dari raut muka Anda. Tidak ada persiapan atau ketrampilan presentasi yang bisa menutupi kurangnya hasrat atas topik atau proposal yang Anda miliki. Pembicara yang paling efektif adalah mereka yang menggabungkan ketiga hal tersebut sehingga bisa membuat orang lain duduk dan mendengarkan. Triknya adalah dengan menemukan keseimbangan personal Anda dan mengutamakan apa yang menjadi hasrat Anda.
Lalu, bagaimana jika Anda tidak berkenan dengan material yang akan Anda sampaikan? Kami semua melakukan pekerjaan yang tidak kita sukai untuk satu dan lain hal, tapi Anda menemukan cara yang antusias dan enerjik untuk melakukan apa yang Anda kerjakan dengan menghargai sisi lainnya. Dengan memiliki hasrat terhadap sesuatu bisa berarti menggeser sudut pandang Anda. Coba selalu melihat hal-hal dari sisi klien, untuk memahami apa yang Anda lakukan bisa menguntungkan mereka. Mereka akan mendengarkan apa yang Anda katakan jika Anda membuatnya vital dan penting bagi mereka – disanalah letak hasrat Anda.
Ingatlah bahwa pembicara yang baik juga pendengar yang baik, dan luangkan waktu untuk mendengarkan dengan seksama saat klien berbicara. Berhati-hati dalam menjaga minat klien dan Anda akan membuat orang lain mendengarkan apa yang Anda katakan.
Persiapan, presentasi, dan hasrat – tiga konsep sederhana yang digunakan dengan benar bisa menjadikan Anda pembicara hebat. Prinsip ini diterapkan di dalam kehidupan privat dan publik, dan jika Anda melihat orang lain yang sukses dalam kehidupan Anda, Anda akan melihat tindakan yang mereka lakukan. Jika Anda mempersiapkan diri sebelumnya dan meluangkan waktu untuk membawakan diri beserta materi dengan baik, hasrat Anda akan nampak,dan itulah saatnya orang akan mendengarkan.
Pasang surut dalam dunia bisnis menjadi sesuatu yang biasa bagi Hengky Iriawan. Namun saat berada dalam kondisi surut, Hengky memiliki strategi dalam mengatasinya.Termasuk saat krisis yang pernah menderanya.
Hengky sudah terbiasa menghadapi masa-masa sulit, sejak menggeluti bisnis hasil bumi di Sukabumi. "Bahkan sampai sekarang pun. masalah selalu ada. tapi kita harus pandai-pandai menyiasati.Jadi kita survive." kata Hengky, yang menjelaskan, sejak pameran perdana dihelat PT Peraga Nusantara Jaya Sakti pun. dia sudah menerapkan strategi.
Maklum, kala itu dia memang punya banyak saingan, dan hams menarik kepercayaan klien untuk ikui berpameran dengannya. Banyak hal yang dia lakukan, misalnya, meyakinkan pengusaha asing untuk percaya bahwa pameran di Indonesia akan sangat menguntungkan. "Saya presentasi di depan para pengusaha dan menjelaskan sampai sedetil-detilnya," terang Hengky.Bahkan didukung dengan fakta dan data-data akurat. Ini, kata dia, masih belum cukup."Saya lakukan pendekatan personal. Mendekati mereka satu per satu, saya rayu lah, supaya mereka yakin, dan akhirnya bisa," papar Hengky.Hasilnya, pada pameran keduanya, yang diberi title Indo Garmen, pesertanya membludak. Garmen saat itu memang tengah booming. Ekspor garmen Indonesia sangat bagus. Industri garmen berkembang pesat, jadi sangat butuh mesin-mesin garmen. Itu sebabnya, pameran kedua khusus diikuti ATPM dan mesin-mesin untuk industri garmen. "Mereka percaya pada saya," tandasnya.
Masa berganti, sampai tahun 90-an, bisnis pameran PT Peraga Nusantara Jaya Sakti nyaris berjalan mulus. Namun, ketika atmosfer politik di Indonesia bergejolak pada 1997, bisnisnya sempat mati suri. Operasional perusahaan pun terpaksa vakum dari 1997-2000 akhir. "Nggak ada proyek, jadi kita main games aja di kantor." kenang Hengky, lantas tertawa.Saat suhu politik memanas dan terjadi krisis moneter, sebenarnya Hengky dan kru sudah menyiapkan pameran besar. Tapi, terpaksa harus dibatalkan. Banyak peserta yang membatalkan ikut. Mereka takut ke Indonesia, karena dianggap tidak aman. "Banyak demo, banyak massa brutal juga ada penembakan. Mereka takut." terang pria ramah itu.
Kerugian pun tak terhindarkan. Dalam masa sulit ini. perusahaan terpaksa melakukan efisiensi ketat, tapi tak ada PHK. "Saya kasihan sama karyawan. Mereka kan punya keluarga. Bagaimana pun susah seneng kita bareng lah. Mereka tetap kerja kok," terang Hengky yang mengaku tak panik menghadapi masa krisis. Yang penting, kata dia, selalu mencari cara altematif.Pada tahun yang sama (1997) Hengky pun sudah mengekspansi bisnisnya ke sektor lour and travel, dengan mendirikan PTTravindo Multi Express. Temyata inilah salah satu cara altematif untuk menambal sulam kerugian bisnis. ( suaramedia.com )
Setiap hari Anda berbicara dengan orang terkadang efektif, terkadang tidak. Tapi pada saat membicarakan bisnis, Anda tidak bisa untuk tidak mendengarkan orang lain.
Jika Anda ingin klien mendengarkan apa yang Anda katakan, Anda harus tahu bagaimana mengatakannya dengan cara yang paling efektif dan positif.
No comments:
Post a Comment