Resiko Anak Apabila Mengalami Pubertas Dini

Resiko Anak Apabila Mengalami Pubertas Dini. Jumlah anak yang mengalami pubertas dini (diukur dari perkembangan payudara dan rambut kemaluan), menurut laporan penulis The Falling Age of Puberty Sandra Steingraber, Ph.D., terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai contoh, pada 1970, rata-rata usia anak mendapatkan menstruasi pertama adalah 11,5. Tiga puluh tahun kemudian, turun menjadi 10. Perkembangan payudara bahkan sudah mulai satu atau dua tahun sebelum menstruasi pertama.


Apakah pubertas di usia sedini ini normal? Studi-studi, menurut Steingraber, telah menunjukkan bahwa semakin awal perempuan memasuki masa pubertas, risiko mereka mengalami gangguan kesehatan fisik dan mental juga semakin besar. Sedang sebagain besar perempuan yang tidak matang terlalu cepat tidak mengalami efek negatif tersebut.


Berikut beberapa risiko pubertas dini:



http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/spaw/uploads/images/article/image/2010_04_22_11_55_50_teen---dc.jpg
Resiko Anak Apabila Mengalami Pubertas Dini


Kanker payudara


Pubertas dini dikenal sebagai salah satu faktor risiko kanker payudara. Semakin muda perempuan mendapatkan menstruasi pertama, risiko menderita kanker payudara di usia selanjutnya juga semakin besar."Perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama sebelum usia 12 berisiko 50 persen lebih besar menderita kanker payudara dibandingkan mereka yang mendapatkan menstruasi di usia 16," terang Steingraber dalam laporannya, seperti diuraikan di situs breastcancerfund.org.

Hubungan antara pubertas awal dengan kanker payudara, menurut dia, masih belum jelas. Akan tetapi, hal ini dikaitkan dengan peningkatan paparan estrogen (yang meningkatkan risiko kanker payudara. Selain itu, pubertas dini memperpanjang rentang risiko perkembangan payudara antara menstruasi pertama dengan kehamilan pertama.



Gangguan menstruasi dan kesuburan


Peningkatan paparan estrogen juga dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai gangguan, seperti premenstruasl syndrome, kram saat menstruasi, uterine fibroid, polycystic ovarian syndrome (PCOS), endometriosis, serta gangguan lainnya.


Gangguan pertumbuhan


Pubertas awal juga dikaitkan dengan penuaan tulang. Artinya, anak perempuan usia enam tahun kemungkinan memiliki struktur tulang seperti anak usia delapan atau sembilan tahun. Meskipun mereka sedikit lebih tinggi dibandingkan anak dengan perkembangan lebih lambat, anak perempuan yang mengalami pubertas dini pada akhirnya cenderung lebih pendek. Pasalnya, setelah pertumbuhan awal memuncak, pubertas akan memicu tubuh untuk menghentikan pertumbuhan dan mulai melebar ke samping. Anak perempuan dengan perkembangan yang lebih lambat memiliki lebih banyak waktu untuk tumbuh tinggi dibandingkan perempuan rata-rata yang mengalami pubertas dini.


Gangguan perkembangan otak


Pubertas, seperti diuraikan di situs hubpages.com, juga memperlambat dan akhirnya memicu penghentian perkembangan otak. Anak perempuan yang mengalami pubertas dini memiliki lebih sedikit waktu untuk mengembangkan potensi fisik mereka sebelum pertumbuhan berhenti.


Depresi, kecemasan dan stres


Menjadi beda dengan teman sebaya dipadukan dengan perubahan mood terkait pubertas membuat banyak anak perempuan yang mengalami pubertas dini menjadi stres. Mereka memerlukan lebih banyak dukungan emosional dari orangtua, guru, serta orang terdekat lainnya.


Pelecehan seksual


Anak perempuan yang mengalami pubertas dini seringkali menjadi objek pelecehan seksual oleh teman sekolah mereka. Hal ini tentunya bisa memperburuk masalah depresi, kecemasan dan gangguan mental lainnya.


Perkembangan seksual sebelum waktunya


Anak perempuan dengan pubertas dini lebih sering menjadi target anak lelaki yang lebih tua dan bahkan laki-laki dewasa dibandingkan anak perempuan dengan perkembangan yang lebih lambat. Selain itu, mereka juga harus mengendalikan perasan seksual mereka sendiri lebih awal. Anak perempuan dengan pubertas awal cenderung terlibat aktivitas seksual lebih awal, sehingga meningkatkan risiko kehamilan remaja atau penyakit menular seksual. ( mediaindonesia.com )

loading...

This article may also you need...!!!




No comments:

Post a Comment