Kerusakan Gigi Mengundang Resiko Anak Mati Muda. Anak-anak sekarang berisiko meninggal di usia yang lebih muda dibandingkan orangtua mereka. Hal ini, menurut pakar kesehatan dari sebuah rumah sakit ternama di Inggris, dipicu oleh penyakit yang sebenarnya bisa dicegah (preventable desease) sudah mencapai tingkat epidemi atau mewabah.
Para dokter dari Liverpool's Alder Hey Children's Hospital menyatakan, sejumlah gangguan kesehatan yang bisa dihindari seperti obesitas dan kerusakan gigi semakin memuncak. Sebagai akibatnya, para dokter menghabiskan lebih banyak waktu menangani kondisi yang sebenarnya bisa dicegah.
"Hal ini seharusnya tidak terjadi," tutur Direktur Medis Alder Hey Dr. Steve Ryan, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Selasa (13/4).
Anak-anak, terang Ryan, seharusnya tidak mengalami obesitas dan menderita gangguan gigi. Mereka seharusnya tidak dirawat di rumah sakit."Orang-orang mulai mencemaskan bahwa ini merupakan era di mana anak-anak akan meninggal lebih dulu dibandingkan orangtua mereka."
Alder Hey merupakan salah satu rumah sakit anak terbesar di Eropa, dengan merawat lebih dari 200.000 anak per tahunnya. Salah satu divisi yang paling sibuk, menurut Ryan, adalah departemen gigi. Lebih 50 persen dari 1.000 pasien yang menjalani operasi mulut per tahunnya adalah anak-anak di bawah usia enam tahun.
Penelitian telah menemukan bahwa orang-orang dengan penyakit gusi dan kerusakan gigi berisiko lebih besar mengalami penyakit jantung.
Sementara itu, antara 500 hingga 1.000 anak-anak per tahun berakhir di rumah sakit karena terpapar asap rokok orangtua mereka.
Laporan lain menyebutkan, sekitar delapan dari 10 laki-laki dan hampir tujuh dari 10 perempuan akan kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2020 mendatang.
Program BBC Spoilt Rotten? mengklaim sekitar satu juta euro dan ratusan jam waktu pengobatan dihabiskan per tahun untuk mengatasi obesitas, kerusakan gigi, penyalahgunan alkohol dan gangguan kesehatan terkait perokok pasif. ( mediaindonesia.com )
Para dokter dari Liverpool's Alder Hey Children's Hospital menyatakan, sejumlah gangguan kesehatan yang bisa dihindari seperti obesitas dan kerusakan gigi semakin memuncak. Sebagai akibatnya, para dokter menghabiskan lebih banyak waktu menangani kondisi yang sebenarnya bisa dicegah.
"Hal ini seharusnya tidak terjadi," tutur Direktur Medis Alder Hey Dr. Steve Ryan, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Selasa (13/4).
Anak-anak, terang Ryan, seharusnya tidak mengalami obesitas dan menderita gangguan gigi. Mereka seharusnya tidak dirawat di rumah sakit."Orang-orang mulai mencemaskan bahwa ini merupakan era di mana anak-anak akan meninggal lebih dulu dibandingkan orangtua mereka."
Alder Hey merupakan salah satu rumah sakit anak terbesar di Eropa, dengan merawat lebih dari 200.000 anak per tahunnya. Salah satu divisi yang paling sibuk, menurut Ryan, adalah departemen gigi. Lebih 50 persen dari 1.000 pasien yang menjalani operasi mulut per tahunnya adalah anak-anak di bawah usia enam tahun.
Penelitian telah menemukan bahwa orang-orang dengan penyakit gusi dan kerusakan gigi berisiko lebih besar mengalami penyakit jantung.
Sementara itu, antara 500 hingga 1.000 anak-anak per tahun berakhir di rumah sakit karena terpapar asap rokok orangtua mereka.
Laporan lain menyebutkan, sekitar delapan dari 10 laki-laki dan hampir tujuh dari 10 perempuan akan kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2020 mendatang.
Program BBC Spoilt Rotten? mengklaim sekitar satu juta euro dan ratusan jam waktu pengobatan dihabiskan per tahun untuk mengatasi obesitas, kerusakan gigi, penyalahgunan alkohol dan gangguan kesehatan terkait perokok pasif. ( mediaindonesia.com )
loading...
No comments:
Post a Comment