Beberapa Larangan Untuk Pengguna Facebook. Facebook, dianggap oleh sejumlah pengamat IT, bahkan juga pengawas keamanan digital Eropa, mengecilkan arti isu keamanan dan privasi terkait situs jejaring tersebut. Beberapa Senator AS misal, melakukan seruan publik terhadap Facebook untuk mempertimbangkan ulang sistem palang privasi mereka.
Serikat Kebebasan Hak Sipil Amerika, ACLU, meluncurkan sebuah petisi yang langsung ditujukan kepada pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Inti petisi menekankan agar ia (Mark) untuk mendapat kembali kepercayaan pengguna dengan memberi kontrol terhadap semua informasi yang dibagi lewat Facebook.
Awal Pekan ini, pejabat pengawas keamanan digital Eropa menyoroti kontroversi tersebut dan menyebut perubahan privasi yang dilakukan Facebook "tidak dapat diterima". Sejumlah pengguna dari kalangan orang-orang disorot publik juga menghapus akun Facebook setelah situs tersebut mengenalkan fitur baru yang membolehkan situs non-Facebook, atau pihak ketiga, menayangkan pandangan/status pengguna Facebook tanpa persetujuan mereka.
Fitur baru tersebut dikenal sebagai Sosial Plugin. Dengan fitur baru itu, setiap situs non-Facebook dapat menjadi bagian dari Page di jejaring Facebook. Cukup melekatkan tombol "Like", maka setiap orang--yakni pemilik akun di Facebook--yang mengklik, akan terhubung dengan situs tersebut. Kontan fitur tersebut dianggap menyalahi aturan privasi.
Isu privasi memang sering menerpa Facebook. Apalagi setelah informasi terbaru melaporkan seorang Hacker menjual sekitar 1,5 juta akun Facebook yang berhasil dibobol, kepada pembeli yang berminat.
Lantas bagaimana mengakali masalah privasi pada Facebook. Berikut ada tujuh hal yang harus dihindari menurut saran situs konsultasi dan perlindungan konsumen di Paman Sam, ConsumerReport.org.
1.Password yang gampang
Misalnya penggunaan nama sederhana dan kata yang dapat ditemukan di kamus, meskipun telah dicantumkan angka di belakangnya. Kata kunci seharusnya terdiri dari 8 karakter. Salah satu teknik yang baik adalah menaruh nomor atau simbol di tengah kata.
2.Menaruh seluruh tanggal lahir
Tanggal lahir penuh (bulan, hari dan tahun) membuat pengguna menjadi target yang mudah untuk diidentifikasi pencuri. Informasi itu dapat digunakan untuk mencari tahu lebih banyak informasi pribadi dan berpotensi meningkatkan akses ke bank ataupun akun kartu kredit. Survei Consumer Reports menunjukkan 38% pengguna menaruh seluruh tanggal lahir mereka di jejaring sosial. Sebaiknya hanya menaruh bulan ataupun hari lahir, bukan keseluruhan.
3.Tidak memanfaatkan kontrol privacy
Anda sebaiknya mengontrol informasi yang penting. Pengguna Facebook dapat membatasi sebagian besar posting di profil, termasuk foto dan informasi keluarga. Sembunyikan info kontak seperti nomor ponsel dan alamat rumah.
4.Menaruh nama anak di kolom keterangan
Jangan gunakan nama anak di bagian keterangan atau penjelasan foto. Jika seseorang telah melakukannya, hapus hal ini dengan menggunakan remove tag. Jika anak Anda tidak menggunakan Facebook dan seseorang telah menaruh nama mereka di kolom keterangan, minta orang tersebut untuk menghapusnya.
5.Menyebut sedang tidak di rumah
Sekitar 3 % pengguna Facebook dalam survei mengatakan mereka menaruh informasi tersebut di halaman depan. Ini sama seperti tanda “tidak ada orang di rumah” di depan pintu. Samarkan juga tanggal liburan atau perjalanan anda.
6. Dapat ditemukan di mesin pencari
Untuk menghalangi orang asing mengakses profl anda, masuk ke bagian search section di bagian kontrol privasi Facebook dan gunakan akses pencarian ‘hanya teman’. Yakinkan kolom Pencarian Umum tidak termasuk dalam list.
7. Mengizinkan remaja menggunakan Facebook tanpa pengawasan.
Batas pengguna Facebook adalah umur 13 tahun dan lebih tua, namun anak-anak yang lebih muda ternyata dapat menggunakan ini. Jika ada anak-anak atau remaja menggunakan Facebook, Consumer Reports merekomendasikan orang dewasa menjadi teman online mereka, dan menggunakan email anak-anak tersebut sebagai cara untuk mengetahui apa saja yang mereka lakukan dan memonitor aktivitasnya. ( BS )
No comments:
Post a Comment