N8 meneruskan tradisi Nokia sebagai salah satu pionir ponsel multimedia dengan resolusi kamera yang tinggi, di samping Sony Ericsson (Satia) dan Samsung (Pixon12). Dengan kemampuan kameranya, N8 membuat kamera ponsel seperti yang dimiliki iPhone 3GS (3 megapiksel) terasa begitu usang.
Nokia N8
Kamera ponsel N8 diperkuat dengan lensa Carl Zeiss, lampu flash Xenon, serta sensor kamera yang diklaim setara dengan sensor-sensor yang ada pada kamera digital. Sayangnya, kamera ponsel N8 tak menyediakan fitur touch focus (menentukan fokus pada obyek di layar, dengan cara menyentuhnya), seperti yang disediakan oleh Satio.
Setidaknya, N8 juga menawarkan kemampuan untuk merekam video berkualitas tinggi (HD) 720 piksel pada kecepatan 25 frame per detik, yang hasilnya bisa disiarkan ke HDTV dan home theatre lewat colokan mini HDMI (pertama di dunia GSM), lengkap dengan suara surround Dolby Digital Plus.
Untuk melakukan penyuntingan terhadap hasil rekaman kamera, N8 juga menyediakan program penyunting terintegrasi. Lewat layar AMOLED 16 juta warna berukuran 3.5 incinya, N8 juga menawarkan layanan Web TV dengan pelbagai acara, berita, dan hiburan, dari saluran-saluran CNN, E! Entertainment, Paramount, National Geographic, maupun konten Web TV lokal yang tersedia di Ovi Store.
Dari sisi software, N8 menyandang Symbian^3, edisi terbaru dari Symbian dengan beberapa penyempurnaan, terutama dukungan pada multi-touch, flick scrolling, dan pinch zoom.
Mengadopsi fitur-fitur yang ada pada ponsel-ponsel Android, kini Symbian juga menawarkan lebih dari satu home screen yang dapat diisi dengan berbagai aplikasi dan widget sesuai pilihan selera, termasuk widget untuk Facebook dan Twitter. Untuk integrasi dengan jejaring sosial, kalender acara dari jejaring sosial bisa ditransfer ke kalender N8.
Adapun dari sisi hardware, N8 tak jauh beda dengan iPhone 3GS. Bila iPhone 3GS menggunakan prosesor ARM Cortex A8 berkecepatan 600 MHz, N8 menggunakan prosesor ARM 11 yang berkecepatan 680 MHz. Menurut AnandTech, arsitektur Cortex A8 bisa mengerjakan set instruksi lebih banyak per detik, daripada ARM 11. Tapi Cortex A8 lebih menguras baterai.
Untuk mendukung kinerja grafisnya, N8 juga memanfaatkan 3D Graphics hardware accelerator, sehingga antarmukanya akan terasa lebih cepat dan lebih responsif. Sementara untuk penyimpanan N8 dilengkapi dengan memori internal 16 GB serta memori 256 MB. Bahkan bisa ditambah lagi dengan slot microSD hingga 32 GB.
Selebihnya, N8 juga menyediakan kamera sekunder untuk video call, koneksi Wi-Fi b/g/n, Bluetooth 2.1, A-GPS, dengan solusi navigasi Ovi Maps, serta receiver dan transmitter FM untuk mendengarkan musik dari ponsel di mobil, tanpa membutuhkan kabel.
Selain itu, N8 juga merupakan ponsel pertama Nokia yang mendukung aplikasi lintas-platform Qt, serta framework antarmuka yang memungkinkan pengembangan aplikasi baik di Symbian atau di MeeGo. Nokia telah menyediakan tool pengembangan peranti lunak (software development kit/ SDK) Nokia Qt dalam versi beta.
Nokia mengklaim baterai 1200mAh N8 bisa bertahan hingga 3 jam 20 menit untuk merekam video atau 7 jam terus-terusan saat menyetel rekaman video lewat saluran HDMI. Bila digunakan untuk bicara ditelepon, daya tahannya akan meningkat hingga 12 jam, dan akan bertahan selama 50 jam saat hanya dipakai untuk mendengar musik.
N8 baru akan tersedia di pasar global pada kuartal ketiga tahun ini, dengan banderol harga yang lebih murah daripada iPhone 3GS, yakni US$ 500 atau sekitar Rp 4,5 juta. Namun, belum ada keterangan resmi kapan ponsel ini akan masuk Indonesia. ( vivanews.com)
No comments:
Post a Comment