Ingin Punya Kembaran Robot ... ??? - Obsesi terhadap robot membuat orang-orang Jepang melakukan segala cara untuk mewujudkan fantasi mereka akan dunia sains dan fiksi. Dalam waktu dekat, warga Jepang bisa memesan robot yang merupakan wujud kloning diri mereka.
Salah satu pusat perbelanjaan di Jepang bernama Sogo & Seibu akan segera mewujudkan mimpi memiliki 'saudara kembar' robot. Rencananya, layanan ini segera diluncurkan di berbagai pusat perbelanjaan terpilih mulai bulan depan, dalam rangka memeriahkan tahun baru. Demikian keterangan yang dikutip dari Times of India, Senin (21/12/2009).
Namun sepertinya hanya kalangan yang 'berduit' saja yang bisa memiliki kembaran robot. Pasalnya, harga yang dibanderol sangat mahal sekira USD225 ribu atau Rp3,4 miliar. Dengan mengeluarkan kocek sebesar itu, warga Jepang baru bisa memiliki kembaran robot.
Robot kloning yang terbuat dari bahan silikon tersebut tak hanya dirancang mirip dengan pemesannya, namun juga bisa berbicara dengan suara yang mirip dengan suara mereka.
"Pemesan bisa merekam suara mereka sehingga robot bisa berbicara dan menjawab pertanyaan dengan suara sangat mirip pemiliknya," kata juru bicara Kokoro, perusahaan yang memproduksi robot tersebut.
Namun sayang gerak tubuhnya terbatas, robot kloning yang menggunakan sistem operasi Android ini hanya bisa menggerakkan tubuh bagian atas.
Sebelumnya, Kokoro sudah pernah memamerkan hasil karya mereka pada pameran akbar karya robot Jepang beberapa waktu lalu. Rupanya pada pameran tersebut banyak yang jatuh hati pada robot Kokoro. Hal ini kemudian menjadi salah satu hal yang mengilhami Kokoro untuk memproduksinya robot kloning secara massal. Kokoro menjanjikan bahwa para pemesan akan sangat menyukai robot produksi mereka.
Sebelumnya, Robot terbaru buatan Jepang tak lagi bertugas menyelamatkan dunia. Kini mereka bertugas memasak makanan, bermain dengan anak-anak, menjadi model peraga pakaian, dan mencari korban bencana alam.
Pada pameran robot internasional yang digelar minggu ini, lebih dari 192 perusahaan dan 64 organisasi dari berbagai negara berlomba memamerkan karya robot terbaik mereka. Untuk Jepang sendiri, agaknya robot humanoid mendominasi sebagian besar karya cipta para ahli negeri Sakura tersebut. Demikian keterangan yang dikutip dari News Yahoo.
Belakangan ini, para ahli robot di Jepang memang tengah gencar menciptakan robot humanoid. Bisa dibilang, robot dengan kemampuan mirip manusia kini tengah menjadi tren di dunia pengembangan robot di Jepang.
"Ini sangat lezat, silahkan dinikmati," ujar sebuah robot kreasi Yaskawa Electric saat menyajikan makanan kepada para pengunjung yang hadir.
Robot-robot lainnya ada yang memiliki kemampuan merawat manula, memasak nasi dan mie, membacakan buku cerita untuk anak-anak, memotong sayuran dan lain sebagainya.
Salah satu robot yang menjadi pusat perhatian pengunjung adalah robot pembuat Okonomiyaki atau kue dadar bernama Motoma. Robot ini sebelumnya sudah pernah dipublikasikan ke publik. Namun nampaknya para pengunjung tak bosan melihatnya. Mereka begitu terkesan melihat penampilan Motoman yang cekatan mengolah Okonomiyaki dan menyajikannya kepada para pengunjung. ( suaramedia.com)
Salah satu pusat perbelanjaan di Jepang bernama Sogo & Seibu akan segera mewujudkan mimpi memiliki 'saudara kembar' robot. Rencananya, layanan ini segera diluncurkan di berbagai pusat perbelanjaan terpilih mulai bulan depan, dalam rangka memeriahkan tahun baru. Demikian keterangan yang dikutip dari Times of India, Senin (21/12/2009).
Namun sepertinya hanya kalangan yang 'berduit' saja yang bisa memiliki kembaran robot. Pasalnya, harga yang dibanderol sangat mahal sekira USD225 ribu atau Rp3,4 miliar. Dengan mengeluarkan kocek sebesar itu, warga Jepang baru bisa memiliki kembaran robot.
Robot kloning yang terbuat dari bahan silikon tersebut tak hanya dirancang mirip dengan pemesannya, namun juga bisa berbicara dengan suara yang mirip dengan suara mereka.
"Pemesan bisa merekam suara mereka sehingga robot bisa berbicara dan menjawab pertanyaan dengan suara sangat mirip pemiliknya," kata juru bicara Kokoro, perusahaan yang memproduksi robot tersebut.
Namun sayang gerak tubuhnya terbatas, robot kloning yang menggunakan sistem operasi Android ini hanya bisa menggerakkan tubuh bagian atas.
Sebelumnya, Kokoro sudah pernah memamerkan hasil karya mereka pada pameran akbar karya robot Jepang beberapa waktu lalu. Rupanya pada pameran tersebut banyak yang jatuh hati pada robot Kokoro. Hal ini kemudian menjadi salah satu hal yang mengilhami Kokoro untuk memproduksinya robot kloning secara massal. Kokoro menjanjikan bahwa para pemesan akan sangat menyukai robot produksi mereka.
Sebelumnya, Robot terbaru buatan Jepang tak lagi bertugas menyelamatkan dunia. Kini mereka bertugas memasak makanan, bermain dengan anak-anak, menjadi model peraga pakaian, dan mencari korban bencana alam.
Pada pameran robot internasional yang digelar minggu ini, lebih dari 192 perusahaan dan 64 organisasi dari berbagai negara berlomba memamerkan karya robot terbaik mereka. Untuk Jepang sendiri, agaknya robot humanoid mendominasi sebagian besar karya cipta para ahli negeri Sakura tersebut. Demikian keterangan yang dikutip dari News Yahoo.
Belakangan ini, para ahli robot di Jepang memang tengah gencar menciptakan robot humanoid. Bisa dibilang, robot dengan kemampuan mirip manusia kini tengah menjadi tren di dunia pengembangan robot di Jepang.
"Ini sangat lezat, silahkan dinikmati," ujar sebuah robot kreasi Yaskawa Electric saat menyajikan makanan kepada para pengunjung yang hadir.
Robot-robot lainnya ada yang memiliki kemampuan merawat manula, memasak nasi dan mie, membacakan buku cerita untuk anak-anak, memotong sayuran dan lain sebagainya.
Salah satu robot yang menjadi pusat perhatian pengunjung adalah robot pembuat Okonomiyaki atau kue dadar bernama Motoma. Robot ini sebelumnya sudah pernah dipublikasikan ke publik. Namun nampaknya para pengunjung tak bosan melihatnya. Mereka begitu terkesan melihat penampilan Motoman yang cekatan mengolah Okonomiyaki dan menyajikannya kepada para pengunjung. ( suaramedia.com)
loading...
No comments:
Post a Comment