1. Perutnya Tidak Buncit.
Tak diragukan lagi bahwa lelaki bernafsu makan besar biasanya akan lebih gampang terkena serangan jantung. Namun tak hanya itu, pria dengan ciri-ciri seperti ini juga buruk kemampuan seksnya. Pasalnya, hormon testosteron lebih mudah hancur pada pria bertubuh tambun.
Menurut Fisch, testosteron itu layaknya bahan bakar yang menjalankan sebuah mobil. Jika kurang, pria akan lebih mudah lelah dan tak mampu "berolahraga" lebih lama. Selain itu, suasana hati untuk melayani pasangan dan kesuburan si pria pun ikut berkurang. Hal itu disebabkan karena pria butuh level testosteron tertentu untuk memproduksi sperma.
Maka itu menjaga lingkar pinggang sangatlah penting bagi pria berusia lebih dari 30 tahun, lantaran metabolisme tubuh dan level testosteron pada pria menurun sekitar satu persen setiap tahun.
2. Dia Berolah Raga.
Jika kehidupan seks yang hebat berada di peringkat utama prioritas hidup Anda, carilah pria yang hidupnya seimbang dan bersemangat. Menurut Fisch, orang yang rutin berolahraga dan mengangkat beban biasanya memiliki nafsu yang tinggi pula. Pasalnya, tubuh pria butuh testosteron untuk membentuk massa otot. Jadi jika ototnya besar, maka pria itu biasanya memiliki hormon testosteron yang lebih pula. Sedangkan jika dia terlalu kurus, maka dorongan seksnya tak akan sebesar pria berotot.
3. Dia Cukup Bijaksana Dalam "Berpesta".
Rokok dan minuman keras berdampak buruk bagi libido pria. Pasalnya, seperti dikatakan Fisch, merokok dapat mengecilkan pembuluh darah. Ini berarti sedikit pula darah yang terpompa ke alat vitalnya. Akibatnya, dia akan sulit ereksi. Kendati demikian, kurang minum alkohol juga akan membuatnya lebih mudah stres. Ini juga tak baik untuk bercinta karena mengurangi darah yang mengalir ke alat vitalnya. Jadi, pria yang terlalu banyak mengurangi minuman keras kemungkinan takkan sanggup "berpesta" di ranjang.
4. Ukuran Biji Kemaluannya Cocok.
Anda bisa belajar lebih banyak mengenai potensi seksual jangka panjang seorang pria hanya dengan melihat bentuk alat vitalnya. Seperti yang disarankan Fisch, pertama-tama, cek biji kemaluannya. Masing-masing besarnya harus seukuran buah kenari dan ukurannya kurang lebih harus sama. Sedikit berbeda itu biasa. Tapi jika ukuran yang satunya jauh lebih kecil, katakanlah hanya sebesar buah ceri, maka itu adalah tanda-tanda ketidaksuburan. Sekitar 95 persen bagian alat vital terbentuk dari sel pembuat sperma, sedangkan sisanya terbentuk dari sel pembuat testosteron. Testikel kecil berarti pabrik spermanya kecil pula.
Jika Anda bisa menyentuh buah zakarnya, perhatikan apakah suhunya panas. Jika ya, ini bisa disebabkan oleh pembuluh-pembuluh vena di skrotum. Pembuluh vena ini dipenuhi dengan darah yang panas. Panas yang berlebihan bisa mengurangi produksi sperma. Pembuluh vena di skrotum ini terkadang bentuknya mirip dengan kumpulan pembuluh vena varises di kaki. Cara untuk memastikan apakah pasangan Anda memilikinya atau tidak adalah dengan meremas buah zakarnya dengan lembut. Kemudian gerakkan jempol Anda di sepanjang kulit skrotumnya untuk merasakan pembesaran gumpalan yang mungkin terasa seperti gulungan benang.
5. Cairan Spermanya Sehat.
Para wanita bisa mengumpulkan kesimpulan dari volume, kejernihan, dan rasa sperma pria. Cairan sperma yang dihasilkan dari ejakulasi setidaknya harus sebanyak setengah sendok teh. Jika kurang dari itu, bisa berarti dia sudah terlalu sering ejakulasi baik karena kegiatan seks atau masturbasi. Selain itu, bisa juga karena dia mengalami infeksi atau ada saluran spermanya yang tersumbat.
Air mani biasanya berbentuk cairan kental. Satu persen dari cairan itu adalah sperma yang memberikan warna putih seperti awan. Jika cairan hasil ejakulasi pria terlalu encer, itu berarti dia kurang menghasilkan sperma. Ini juga berarti dia akan sulit mendapatkan anak. Sedangkan dari segi rasa, menurut Fisch, rasa sperma pria adalah campuran dari rasa gula fruktosa dan asin dari prostat. Jika si pria terlalu sering melakukan hubungan intim atau masturbasi, dia akan kehabisan cairan yang mengandung fruktosa. Maka spermanya akan terasa lebih asin. Namun jika dia sudah lama tidak ejakulasi, maka spermanya akan terasa lebih manis.
6. Durasi Bercintanya Pas.
Kita semua tahu bahwa memiliki pasangan yang mengalami ejakulasi dini bisa membahayakan kehidupan seks. Kendati demikian, pria yang terlalu lama mencapai orgasme juga mengkhawatirkan. Bisa saja disebabkan lantaran dia terlalu sering masturbasi. Akibatnya, kata Fisch, si pria sudah tak tahu lagi di mana puncak kenikmatannya berada. Ini juga bisa berarti bahwa dia tengah mengonsumsi obat-obatan antidepresan. Obat-obatan ini bisa menyebabkan sulit ejakulasi.
7. Mitos Seks Pria.
Berikut adalah klarifikasi dari mitos-mitos yang selama ini dipercayai orang pada umumnya:
- Ukuran tangan dan kaki pria tak ada hubungannya dengan ukuran kemaluannya.
- Meski seorang pria berbadan besar, itu bukan berarti dia hebat dalam bercinta. Bahkan pria kecil bisa saja lebih baik saat beraksi di ranjang.
- Kemaluan pria yang dihiasi pembuluh darah adalah normal, bukan indikasi penyakit.
- Bulu tak ada hubugannya dengan kejantanan pria. Bulu di dada pria berhubungan dengan genetika dan tak ada hubungan sama sekali dengan hormon testosteron. Begitu juga sebaliknya. Jika dia botak, bukan berarti dia kurang gairah. Dalam beberapa kasus, kebotakan terkadang menandakan bahwa dia menghasilkan hormon testosteron lebih banyak.
- Tak semua pria melakukan masturbasi secara rutin. Sekitar lima persen dari populasi pria di dunia tidak melakukannya sama sekali.
loading...
info yang menarik. bagus untuk jadi refernsi.
ReplyDelete